Monyet Kutukan Sunan Kalijaga
Posted by Admin on Senin, 10 Juni 2013 | 0 komentar
Kalijaga, kampung yang terletak di Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Kalijaga merupakan salah satu daerah kramat yang ada di wilayah Cirebon.
Dinamakan Kalijaga karena pada jaman dahulu, slah satu Sunan, yaitu Sunan Kalijaga pernah singgah dan menyebarkan di daerah ini. Kampung ini dikenal dengan sebutan Kalijaga Monyet, kenapa disebut Kalijaga monyet?karena di petilasan komplek masjid kramat Kalijaga ini ada sekelompok monyet yang konon merupakan monyet kutukan kanjeng Sunan Kalijaga. Apa yang menyebabkan terjadinya kutukan tersebut?saya akan menceritakan secara singkat bagaimana kutukan itu bisa terjadi.
Sunan Kalijaga Singgah dan menyiarkan syariat ajaran agama Islam di kampung ini. Waktu itu, tepat hari jum'at kanjeng Sunan Kalijaga dan santrinya hendak melakukan sholat jum'at, namun jamaah hanya berjumlah 39 orang. Berdasarkan Al-qu'an dan Hadits, jamaah sholat jum'at itu minimal harus berjumlah 40 orang, jika kurang dari jumlah itu maka tidak bisa melakuan sholat jum'at. Karena Sunan ingin sholat jum'at ini bisa dilaksanakan, maka sunan menyuruh salah satu jamaah yang juga santri sunan untuk mencari 1 jamaah lagi agar sholat bisa dilaksanakan. Ketemulah salah seorang warga yang sedang asik memancing ikan di Kali, namanya Fathul. Santri atau pesuruh dari Sunan ini kemudian mengajak Fathul untuk melaksanakan sholat jum'at, namun ajakan santri ini ditolaknya. Pesuruh ini pun kemudian menghadap Sunan untuk melaporkan bahwa Fathul menolak untuk sholat jum'at. Kanjeng Sunan pun kembali menyuruh santri tersebut untuk kembali membujuk agar Fathul mau di ajak untuk sholat jum'at, dengan mudahnya Fathul menolak dengan alasan rejekinya saat itu lagi bagus, dan lagi pesuruh ini pun kembali melapor ke Sunan. Ajakan yang ketiga ini Sunan langsung yang mengajak Fathul untuk melaksanakan sholat jum'at, namun masih tetep menjawab dengan mudahnya menolak ajakan sunan. kemudian Sunan Kalijaga pun jengkel dan mengeluarkan Kata-kata, "hanya monyet yang ga mau beribadah". Dan beberapa saat kemudian Fathul ini tumbuh ekor, sifatnya berubah seperti monyet.
Setelah kejadian ini, Fathul pun akhirnya menjadi monyet, dan menyesal karena menolak ajakan Sunan untuk beribadah. Pda saat sholat jumat, kono katanya ada 1 monyet yang berubah wujud menjadi manusia, ketika sholat jum'at selesai kembali menjadi seekor monyet. Dan pada saat sholat jum'at berlangsung, tidak ada monyet yang berkeliaran di masjid ini, karena mereka dianggap pecundang, mereka menyesali dan terus berdoa hingga ini agar kutukan itu bisa dicabut kembali, namun hingga kini kutukan itu tidak berubah, entah sampai kapan kutukan itu berlaku untuk para monyet itu. Monyet yang sekarang ada di Kalijaga ini merupakan ketunan dari Fathul yang terkena kutukan Sunan. Di Kalijaga ini jumlah monyetnya tetep, tidak bertambah ataupun berkurang walaupun ada monyet yang lahir dan meninggal. Secara kasat mata, jumlah monyet di Kalijaga ini berjumlah 40 ekor, namun secara tak kasat mata jumlahnya ini banyak sekali. Kenapa binatang ini yang menjadi kutukan?karena menurutnya, monyet ini sekilas mirip manusia, secara fisik yang membedakan hanyalah bulu dan ekor.
Di petilasan ini pula terdapat beberapa makam santri/pengikut dari Sunan Kalijaga, hingga kini banyak peziarah dari berbagai daerah yang datang untuk berwisata religi/berziarah ke tempat ini. Masjid Kramat/petilasan Sunan kalijaga tepat berada di Jl. Pramuka - Kalijaga, Kec. Harjamukti Kota Cirebon.
Dari cerita diatas, bisa kita petik pelajaran berharga bahwa kita harus taat beribadah, jika kita malas beribadah maka sama halnya dengan monyet. Nah, kalo ga mau disamakan dengan monyet, maka beribadahlah!
Begitulah sejarah singkat awal mulanya ada monyet di Kampung ini, semoga cerita ini bermanfaat. Dan mohon Koreksinya jika ada yang salah mengenai cerita tersebut. Terima kasih
0 komentar for " Monyet Kutukan Sunan Kalijaga "
Leave a reply